ekspostborneonews.online /// Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah Adiah Chandra Sari beserta jajarannya mengunjungi Batu Ampar, Sei Koran, dan Pusat Informasi Taman Nasional Sebangau, Minggu (9/1/2022).
Pola aktifitas wisata alam di Taman Nasional Sebangau adalah mengenalkan dan memberikan pengalaman kepada setiap pengunjung dan wisatawan untuk menyusuri sungai Sebangau dengan pesona air hitam hutan gambutnya. Eksplorasi di hutan gambut dengan aktifitas trekking untuk mengenalkan potensi flora, fauna dan keanekaragaman hayati di dalamnya.serta aktifitas di sekitar camp yang dapat dilakukan dengan kegiatan pengamatan satwa liar, memancing, berkemah maupun minat khusus lainnya.
Mengapa Taman Nasional Sebangau juga menjadi pilihan kunjungan bagi wisatawan domestik dan mancanegara adalah karena potensi panorama hutan, sungai dan alamnya yang terjaga. Dari akses menuju destinasi tersebut tidak jauh dari pusat kota Palangka raya dengan perjalanan darat dan sungai kurang lebih satu jam.
Selain taman nasional sebagau terdapat destinasi wisata Batu Ampar yang merupakan hamparan batu granit yang terletak di tengah-tengah hutan rawa gambut sebangau. Kawasan ini dulunya merupakan tempat berusaha masyarakat lokal untuk mencari hasil alam maupun berkebun.
Seiring berkembangnya perubahan kawasan Kereng Bangkirai selama 1 dekade ini menjadi destinasi wisata dan promosinya maka memberi dampak positif juga bagi destinasi batu ampar untuk dikunjungi bagi pengunjung lokal, domestik bahkan mancanegara.
Sektor industri pariwisata di Kalimantan Tengah diharapkan mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan-perubahan maupun tren di sektor wisata ada hal mendasar yang harus direspons secara adaptif oleh insan pariwisata dan para pelaku industri pariwisata.
Memasuki revolusi Industri 5.0 kemudian technology trend di mana perkembangan teknologi informasi dan digital menuntut industri pariwisata mampu mengadopsi teknologi informasi dalam semua aktivitasnya. Selain itu, consumer trend, di mana perubahan perilaku konsumen, termasuk di sektor pariwisata, terjadi sangat cepat selama pandemi COVID-19 di dunia.
Konsumen saat ini lebih senang bertransaksi dari rumah, menggunakan e-commerce, cashless, dan semuanya digital. Karena itu, industri pariwisata harus mampu merespons secara cepat dengan melakukan perubahan dan inovasi, potensi besar ekonomi kreatif yang saat ini terkoneksi langsung dengan sektor pariwisata harus mampu menjadi motor pemulihan ekonomi karena memiliki multiplier effect luas. Dengan bergeraknya sektor pariwisata, industri lainnya bergerak seperti transportasi, UMKM, kuliner, dan produk serta jasa lainnya.
Hal yang menjadi perhatian kita bersama dalam membangkitkan kembali geliat pariwisata Kalimantan Tengah adalah bagaimana menguatkan pola adaptasi, menggiatkan inovasi serta menggalang koolaborasi antar stakeholder demi mewujudkan amanat UU Pariwisata no 10 tahun 2009 (Yemina Yulita/Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata).
Pewarta. : Manghadiboy
Sumber : Disbudpar Prov. Kalteng
0 Komentar