Hal tersebut disebabkan tidak adanya keadilan dan banyaknya Intimidasi, ancaman, pengondisian dan pengekangan kepada Atlet yang dilakukan oleh Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung kepada para pelatih Taekwondo di kabupaten/kota di provinsi lampung, ” Yaa apa yang dilakukan Pengprov TI Provinsi Lampung berjalan sudah tidak sesuai dengan ketentuan AD/ART yang menjadi pedomannya
Sehingga mengakibatkan Taekwondo Indonesia di Provinsi Lampung sulit maju berkembang untuk dapat mengharumkan nama Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, padahal, di provinsi lampung banyak atlet berprestasi wabil khususnya di Kabupaten Lampung Tengah.
Seperti yang disampaikan Merrill Herman dan Kawan-kawan Taekwondo Lampung kepada Bhayangkarapos.com Rabu 26/01/2022 di Jakarta bahwa, mereka melaporkan permasalahan dan ketidak adilan yang dilakukan oleh Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung kepada PBTI dan Kemenpora karena mendasar, diantaranya
Pengondisian Pengurus Taekwondo Sekabupaten/Kota agar patuh kepada Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung walaupun kebijakan yang dilakukan salah. Melarang Atlet untuk mengikuti UKT DAN. Melarang Pelatih membawa Atlet mengikuti epen epen diluar provinsi lampung.
Meminta Upeti bila Atlet mendapatkan mendali emas jika mereka yang merekomendasikan bertanding.
Atas kejadian itu, Atlet dan pelatihlah yang dirugikan akibat dari kepentingan Pengurus Pengrov TI Provinsi Lampung, “Itulah yang membuat kami melapor.”Pungkasnya.
Hal Senda juga Disampaikan Arwanto Pelatih Asal Kota Metro yang mengatakan, “Benar Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung telah melarang para pelatih dikota metro untuk membawa Atletnya mengikuti Kejuaraan Sumsel Open yang diselengarakan pada tanggal 14 sampai 16 Januari 2022.
namun, Pelatih tetap membawa Atletnya sebanyak 14 Atlet untuk mengikuti Sumsel Open demi mendapatkan prestasi, alhasil, 10 Atlet mendapatkan mendali emas, 2 Atlet mendapatkan mendali Perak dan 2 Atlet lainnya mendapatkan mendali Perunggu, ditambah 30 Atlet asal kabupaten Lampung Tengah juga mendapatkan mendali emas, 20 Atlet mendapatkan mendali perak dan 5 Atlet lainnya mendapatkan mendali perunggu
Atas prestasi piala yang diperoleh Atlet Lampung Tengah dan Kota Metro, tentunya sangat kita apresiasi dan harus kita dukung, jika keadaan yang dialami oleh para Atlet dan Pelatih seperti ini, “Yaa bagaimana bisa mengharumkan nama provinsi lampung dikanca nasional, karena semua Hak – hak kami dirampas paksa oleh Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung demi kepentingan pribadi mereka tercapai.”tukasnya
Oleh karenah itu, kami mendatanggi PBTI dan Kemenpora untuk melaporkan ketidak adilan dan kezoliman yang kami alami selama ini di Provinsi Lampung, dan kami berharap kepada PBTI dan Kemenpora dapat mendengar keluh kesah kami untuk mencarikan solusinya untuk menindaklanjuti laporan kami.”Harapnya.
"Sementa Edy Nurinda Kapus Iptek Olaraga di Deputi IV mewakili Pimpinan mengatakan, Kami Kemenpora sudah mendengar langsung keluh kesah yang dilaporkan para pelatih pengurus taekwondo dan orang tua atlet dari tiga kabupaten di provinsi lampung saat dengar pendapat, dan laporan tersebut sudah kami terima, yang jelas laporan tersebut akan kita tindaklanjuti sebelum acara musprov Pengprov TI Provinsi Lampung digelar pada tanggal 6 Febuari 2022, kami akan mengawal permasalahan ini sampai permasalahannya tuntas." ujarnya
Semnatar itu Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia Kabupaten Lamteng Komisi Andriansyah Mengapresiasi tingi langkah Kemenpora dan PBTI akan menindaklanjuti dan mengawal semua permasalahan laporan dari para pelatih dan orang tua atlet, semoga hal seperti ini tak kan terulang kembali sehingga semua dapat berjalan sesuai harapan agar Taekwondo di Provinsi Lampung dapat maju berkembang dan dapat mengharumkan nama Provinsi Lampung di dunia olahraga tingkat nasional Tukasnya.
Pewarta : AWPI Kalteng
Sumber. : Eky Diantara
0 Komentar