Ticker

6/recent/ticker-posts

Kemenag Kalsel Diseruduk Masa unjuk rasa, Ini Beritanya

ekspostborneonews.online /// Provinsi Kalsel, Perlakuan yang tidak bersahabat saat jemaah menginjakan kaki di Indonesia, menjadi alasan bagi puluhan travel yang tergabung di FK PATUH Kalsel untuk berunjuk rasa di Kemenag Kalsel.

Diungkapkan H Saridi Salim ketua FK PATUH (forum komunikasi penyelenggara umrah dan haji) Kalsel, saat datang ke Tanah Suci penyambutan jemaah umrah Indonesia oleh Arab Saudi sangat baik dan istimewa, disambut dengan bunga dan kurma.

“Justru saat datang di Indonesia perlakukan jauh berbeda, kami dianggap seperti teroris dan pembawa virus sehingga dijaga ketat dan diperiksa hingga enam jam,” ungkapnya.


Untuk itulah demi kenyamanan ibadah umrah masyarakat Indonesia pihaknya mengajukan beberapa tuntutan.
“Ada enam tuntutan. Kami berharap pemangku kepentingan bisa mendengar keinginan kami demi kemudahan masyarakat untuk menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci,” jelasnya.

Adapun beberapa tuntutan diantaranya yaitu membatalkan Karantina 1 hari menjelang keberangkatan dan 7 hari setelah kepulangan, kedua apabila terpaksa melakukan karantina maka karantina dilakukan di daerah asal masing-masing, mengingat bandara PPIU dari wilayah Kalsel telah berstatus Bandara Internasional.

“Kami meminta pemerintah menjadikan Bandara syamsudinnor menjadi Bandara Embarkasi umroh,” harapnya.

Diceritakan Saridi, penyambutan jemaah umrah di Tanah Suci sangat baik dan dianggap sebagai Tamu Allah, namun justru penyambutan kurang baik datang dari petugas satgas di Indonesia.

“Saat sampai di Indonesia justu disambut dengan garang dan seolah-olah seperti teroris dan waktu pengecekan hingga 6 jam,” ungkapnya lagi.

Kakanwil Kemenag Kalsel Muhammad Tambrin mengaku, siap menyampaikan uneg-uneg travel umrah dan ia pun berharap ada perbaikan dalam pelayanan kedatangan jemaah umrah. 

Pewarta : yulianda Kalsel
Sumber. : FK Patuh/nis


Posting Komentar

0 Komentar