Ticker

6/recent/ticker-posts

Gaya Hidup Berkelanjutan, DKP Terbitkan Registrasi Bebas Fortifikasi


ekspostborneonews.online  /// provinsi Kalteng,  Palangka Raya - Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, gaya hidup dan pola makan harus diperhatikan, dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi gula berlebihan serta diimbau untuk menjauhi rokok. Untuk memberikan asupan yang bergizi agar daya tahan (imunitas) tubuh terjaga, OKKPD Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan menerbitkan Register Produk Beras Fortivit, bertempat di Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Kamis (10/3/2022). Register Produk Beras Fortivit ini diterbitkan atas permintaan dari Bulog Divre Kalteng.

"Beras fortivit atau beras bervitamin mengandung sedikit karbohidrat, tetapi kaya akan kandungan mikronutrien seperti vitamin A, vitamin B1, B3, B6, B12, asam folat, zat besi dan seng (Zn) sehingga sangat sesuai dikonsumsi dalam pola gaya hidup sehat yang berkelanjutan dan sebagai upaya mengoptimalkan peningkatan imun tubuh," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov. Kalteng Hj. Sunarti .
Gaya hidup sehat berkelanjutan, menurut Sunarti, dapat dilakukan dengan mengkonsumsi beras fortivit yang merupakan beras sehat sehingga bisa menjadi salah satu alternatif preferensi masyarakat. Beras ini sangat bermanfaat jika dikonsumsi oleh komunitas paramedis yang berjuang sebagai garda terdepan di masa pandemi serta sangat cocok diberikan kepada ibu hamil untuk mencegah bayi cacat lahir. Selain itu, dapat diberikan juga kepada perempuan usia remaja untuk mencegah anemia dan anak-anak pada usia pertumbuhan untuk mengatasi stunting atau gagal tumbuh.
Permasalahan utama yang muncul di masa pandemi Covid-19 ini adalah pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang, serta stres yang meningkat. Akibatnya, terjadi masalah gizi yakni kurangnya gizi (stunting), obesitas, dan kekurangan zat gizi mikro sehingga menyebabkan daya tahan tubuh rendah dan mudah terinfeksi.

“Terobosan fortifikasi produk pangan seperti pada garam, tepung terigu, minyak dan beras yang telah dikembangkan saat ini sangat bermanfaat guna meningkatkan kualitas nutrisi di makanan. Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan nasional juga mengembangkan padi kaya gizi dengan Inpari Nutrizinc dalam upaya peningkatan gizi, salah satu prioritasnya adalah penurunan angka stunting,” pungkas Sunarti. 

Pewarta. : Rahmadi
Sumber   : DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Posting Komentar

0 Komentar