Ticker

6/recent/ticker-posts

Cegah Inflasi, Banggar DPR Minta TPID Pantau Komoditas Pangan Jelang Lebaran 2024





ekspostborneonews.com // JAKARTA-- Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin mengatakan kelancaran distribusi komoditas pangan untuk menjaga inflasi menjelang Idul Fitri 2024 menjadi salah satu hal penting yang perlu perhatian pemerintah.

Artinya, menurut Mukhtarudin, Kementerian Perdagangan Badan Pangan Nasiona dan Satuan Tugas (Satgas Pangan) untuk terus memantau komoditas pangan yang masih mengalami kenaikan harga di beberapa pasaran seperti bawang merah, beras, gula pasir, dan minyak goreng.

"Baik melalui operasi pasar, maupun upaya lain, agar harga bahan pangan tersebut dapat terus dipastikan tetap berada di kisaran harga eceran tertinggi/HET yang berlaku saat ini," tandas Mukhtarudin, Kamis 21 Maret 2024.

Kendati demikian, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mendorong agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memaksimalkan perannya untuk memantau alur distribusi dan peningkatan permintaan untuk beberapa barang menjelang Lebaran 2024 nanti.

Hal tersebut perlu dilakukan, lanjut Mukhtarudin, guna mencegah terjadinya potensi inflasi, dikarenakan inflasi tahunan atau year-on-year/yoy pada Februari 2024 mencapai 2,75 persen.

Di mana terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen/IHK dari 102,75 pada Februari 2023 menjadi 105,58 pada Februari 2024.

DPR RI tentu berharap pihak Bank Indonesia untuk melakukan upaya pengendalian inflasi 2024, dengan melaksanakan kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten.

"Ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional kita," pungkas Mukhtarudin.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) berkomitmen kuat menekan laju inflasi yakni mengatasi kenaikan harga bahan pokok, seperti beras, gula, dan minyak goreng, serta kebutuhan lainnya di Provinsi tersebut.

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran pun telah menggelar Pasar Murah dan Pasar Penyeimbang serentak di 14 kabupaten/kota yang dimulai beberapa waktu lalu.

Adapun kegiatan Pasar Murah dan Pasar Penyeimbang tersebut untuk meminimalisir  dampak akibat inflasi menjelang idul Fitri 1445 hijriah mendatang.

Pewarta. : Ayyash. perwakilan wartawan Ekspostborneonews Jakarta pusat

Posting Komentar

0 Komentar