Disdik Dukung Kebijakan Pendidikan Nasional dan Makan Gratis.
Palangka Raya // Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Reza Prabowo, menyatakan dukung program pendidikan nasional dan kebijakan makan gratis Pemerintah Pusat.
Hal itu ia tegaskan saat menghadiri pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Korpri Nasional VII Tahun 2024 digelar di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah pada Senin malam (4/11/24). Agenda dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.
Reza Prabowo menegaskan komitmen Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah untuk mendukung kebijakan nasional di bidang pendidikan dibawah kementrian baru.
Ia juga menyatakan kesiapan instansi yang dipimpinnya untuk menjalankan arahan kebijakan dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Secara prinsip, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah siap mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ujar Reza keoada awaj media.
Terkait kebijakan makan bergizi gratis Reza Prabowo mengungkapkan, hal itu bagi peserta didik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gizi siswa di Kalimantan Tengah, sangat baik.
Program tersebut bisa dibiayai melalui alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta memanfaatkan potensi food estate yang ada di provinsi tersebut.
Kebijakan tersebut seharusnya bisa dialokasikan melalui dana APBD, sebagaimana disampaikan Gubernur di hadapan Wakil Presiden. "Di dalam kota, kita memiliki food estate yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung program makan gratis, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA,” ujarnya.
Ditambahkan, tujuan utama dari program makan bergizi gratis, bukan hanya sekadar memberikan makan siang, tetapi memastikan agar siswa mendapatkan asupan gizi yang memadai. Dukungan nutrisi yang baik akan menjadi investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak di Kalimantan Tengah, dan Indonesia emas.
“Harapannya kebijakan itu bukan hanya sekadar makan siang gratis, tetapi juga makan bergizi. Jika dilakukan terus-menerus, itu merupakan investasi jangka panjang pendidikan, dan hasilnya tidak dapat terlihat langsung,” tukasnya.(Satriawati).
0 Komentar