Ticker

6/recent/ticker-posts

Harga Minyak Kita Melonjak, Pengunjung  Pasar Temenggung Jayakarti Tamiang Layang Membludak Pasca Lebaran H+6


Ekspostborneonews.com // Tamiang Layang - Pasca lebaran H+6, Senin, 7 April 2025 , pasar Temenggung Jayakatri dipadati pedagang dan masyarakat yang berbelanja di  halaman depan dan bagian luar dibelakang pasar sampai ke Simpang 3 arah Gereja Palanungkai dan  Jalan Fridolin Ukur arah Magantis.

Terpantau langsung oleh awak media, harga pangan seperti beras dan telur terpantau normal seperti hari-hari biasa kecuali beberapa jenis ikan segar  mengalami kenaikan seperti Nila dan patin sebelumnya Rp. 25 ribu - Rp. 30 ribu  perkg menjadi 35 - Rp. 40 ribu perkg.  Kemudian ikan jenis Gabus (Haruan) biasanya Rp. 40 ribu - Rp. 50 ribu perkg naik menjadi Rp. 60 ribu - Rp. 70 ribu perkg.  Selanjutnya untuk harga ayam jenis  petelur juga mengalami kenaikan yang biasanya berkisar Rp. 40 - Rp. 45  ribu perekor naik menjadi Rp. 50 ribu - Rp. 55 Ribu perekor.


Harga sayur mayur relatif normal, bahkan harga cabe yang biasanya Rp. 90 ribu - Rp. 100 ribu lebih, terpantau mengalami penurunan menjadi Rp. 75 ribu - Rp. 80 ribu perkg

Harga bawang Merah dan Bawang Putih terpantau normal, rata-rata berkisar  Rp. 45 ribu perkg. Kemudian harga eceran  Gula Pasir Rp. 18 ribu perkg.


Kenaikan yang cukup melonjak adalah harga Minyak Kita (Minyak Goreng/Sayur)  yang disubsidi dan  oleh  pemerintah diharapkan tidak boleh melampai  Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 15.700. Namun  yang terpantau oleh awak media dilapangan, harga Minyak Kita dijual berkisar Rp. 18 ribu perliternya padahal  Pemerintah telah meminta produsen untuk meningkatkan penyaluran pasokan sebanyak 2 kali lipat selama Hari Besar Keagamaan (HBKN) dibulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

Pewarta : Yan 
PT Media Borneo Mandiri

Posting Komentar

0 Komentar