Ticker

6/recent/ticker-posts

Bawang Merah dan Harga Tiket Dorong Inflasi Kalteng Juni 0,32 Persen.


Ekspost borneo news. Com, Palangka Raya - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)  Agnes Widiastuti, mengungkapkan pada Juni 2025, Kalimantan Tengah mencatat inflasi sebesar 0,32 persen secara month-to-month (m-to-m).

Hal itu ia ungkapkan saat rilis bulan di Gedung BPS, didampingi staf ahli Gubernur Yuas Elko, dan dihadiri Instansi dan perwakilan terkait, Selasa (1/6/2025).

“Secara year on year (y-on-y), inflasi Kalimantan Tengah tercatat sebesar 1,06 persen, sedangkan secara tahun kalender (year to date/y-to-d) sebesar 1,08 persen,” ujar Agnes.

Meski pada bulan Mei Kalteng inflasi sempat minus (deflasi) 0,05,  di tingkat nasional Juni ini inflasi  m-to-m tercatat 0,19 persen, sementara inflasi y-on-y mencapai 1,87 persen.

Agnes juga menjelaskan, sejumlah komoditas menjadi penyumbang utama inflasi bulanan di Kalteng. Ini daftar komoditas dengan andil terbesar terhadap inflasi bulan Juni 2025 diantaranya yakni bawang merah 0,16 persen, angkutan udara: 0,05 persen, ikan peda 0,04 persen, cabai rawit 0,03 persen, sigaret kretek mesin (SKM): 0,02 persen.

Kemudian  ikan bakar menyumbang inflasi bulanan 0,02 persen, tomat: 0,02 persen, udang basah 0,02 persen, bahan bakar rumah tangga: 0,01 persen, dan makanan ringan/snack: 0,01 persen.

Dan secara umum terjadi inflasi, terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi), antara lain, diantaranya beras dengan andil deflasi 0,07 persen serta ikan nila dan bensin: masing-masing berkontribusi deflasi 0,02 persen.

Disebutkan secara spasial, seluruh 4 kabupaten/kota IHK di Kalteng mengalami inflasi pada Juni 2025. Rinciannya yakni Sampit 0,43 persen Kabupaten Kapuas 0,46 persen, Kabupaten Sukamara: 0,06 persen, Kota Palangka Raya: 0,19 persen.

“Komoditas bawang merah dan cabai rawit menjadi penyumbang inflasi utama di seluruh kabupaten/kota tersebut,” urainya.

Terkait fenomena yang memengaruhi inflasi dan deflasi pada bulan Juni 2025, Agnes menjelaskan, kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari wilayah sentra.

”Sementara penurunan harga beras lokal terjadi karena adanya upaya menghabiskan stok menjelang musim panen. Sehingga harga beras lokal turun.”ungkapnya. (Satriawati)

Posting Komentar

0 Komentar