Warga Jaar Bartim Gelar Tradisi Ritual "Buntang Hajat Waten Kakat".
Ekspostborneonews com, Timiang Layang - Keluarga Besar Suku Dayak Maanyan, di Desa Jaar Barito Timur, menggelar ritual hajat "Buntang" mendiang Wetan Kakat selama 15 hari, sejak awal Juli hingga pertengahan bulan.
Ritual adat Buntang terhadap almarhum yang dikenal dengan panggilan Mamah (ineh) Rinsen, selain untuk melestarikan adat budaya lokal, juga penghormatan kepada orang tua, datu, nenek, dan buyut penyelenggara atas nama Keluarga Besar Bunan Nataloto, ungkap salah satu penyelenggara, Jum'at (4/7/2025).
Agenda ritual Buntang yang berada di Kecamatan Barito Timur tersebut melibatkan Damang Kepala Adat, Mantir Adat, Penghulu Adat, dan dihadiri Wakil Bupati Bartim Adi Mula Nakalelo.
Selain itu ada sejumlah tokoh masyarakat dan pengusaha Bartim Hengky A Garu, sejunlah undangan lainnya saat dimulainya kegiatan, Kamis (3/7/2025) lalu.
Idang, penghulu Adat setempat mengungkapkan acara ritual semacam itu pernah dilaksanakan 50 tahun lalu, dan terbaru baru kali ini.
Masih menurut dia, ritual hajat Buntang dilaksanakan keluarga penyelenggara, bertujuan membayar hajat / janji kepada roh leluhur, bila ada keturunan yang bergasil menjadi pejabat.
Dikatakanya, "dulu di kampung atau hutan, tidak ada memiliki apa-apanya, nenek dari Bunan Nataloto ini berjanji, bila suatu saat nanti berhasil/sukses dalam kehidupan, akan melaksanakan "Buntang Hajat" ujarnya.
"Adat dan budaya leluhur semacam itu diharapkan tidaj sampai punah atau tergerus, meski terjadi kemajuan di berbagai segi kehidupan, tutup Idang. (Satriawati)
0 Komentar