Ticker

6/recent/ticker-posts

Warga Kampung Asam mengeluh Jalan Trans Kalimantan, Baca Beritanya

ekspostborneonews. Online // Pekerjaan proyek jalan kadang baik kadang buruk sekali kenapa tidak liat saja Kualitas pengerjaan proyek ruas Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di daerah Jalan Asam, Kelurahan Buntok Kota Kecamatan Dusun Selatan (Dusel), Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), kini menimbulkan pertanyaan sejumlah pihak.

Pasalnya, ruas jalan itu baru saja selesai dikerjakan oleh rekanan, namun tampak hanya timbunan jalan ini. Kini kondisinya sudah rusak dan berlumpur dengan kondisi cukup parah.
Seorang pengguna jalan roda empat, bernama Sogi Surya kepada media menuturkan aktivitas masyarakat disini merasa terhambat kerena jalan seperti ini bisa merusak armada armada yang lalu lalang, Rabu (15/12/2021).

"Saya sangat dirugikan, Kitakan bayar pajak jua tiap tahun jadi saya perlulah menggunakan jalan ini, Kami berharap dan meminta kepada  dinas terkait  segera diperbaiki jalan tersebut," kata  Sogi dengan wajah kecewa.

Di tempat yang sama, warga sekitar jalan Asam Gang Rumbia Barsel, Ecamulia menuturkan, yang melintas jalan ini sangat banyak armadanya seperti roda empat dan roda dua, kadang-kadang roda empat yang sering amblas di jalan ini.

"Kami sangat memohon kepada dinas yang terkait, segera untuk memperbaiki jalan ini. Dan selama ini sangat mengganggu aktivitas warga sekitar. Akibat jalan rusak parah," ungkap Eca.
Terkait hal tersebut, tim media mencoba mengkonfirmasi via WhatsApp ke Satuan Kerja (Satker) Wilayah lll, Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng di Kota Palangka Raya.

Sumber penjelasan :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Wilayah lll, Achmad Heryadi menjelaskan, untuk wilayah lll penanganannya selalu dilakukan. Dari anggaran 2021 kontrak saat ini, tidak ada penanganan permanen hanya penanganan rutin jalan.

"Jadi kemarin kami sudah tanggulangin dengan agregat fungsional jalannya sudah kami tangani. Memang dengan kondisi  jalan asam tanahnya dan pondasinya sudah parah bangat, tapi dari penanganan tidak bisa maksimal, kami hanya penanganannya greding ," imbuhnya.

Menurut Achmad, pihaknya cuma bisa greding dan tambah-tambah  material serta pemadatan. Namun agregat itu tidak bisa permanen kalau memang terbuka, karena terekspos cuaca. Akibat beban muatan armada yang melewati jalan asam tersebut melintas over kapasitas.

"Kalau penanganan kami sudah sesuai dengan pemadatan jalan tersebut dan menggunakan vibro 10 dan 12 ton mengguna getar," imbuhnya.

Ditanya anggaran penanganan tahun 2021 Buntok-Ampah, Ia menambahkan anggaran tersebut sekita Rp 4 miliar lebih.

"Untuk permanennya di tahun 2022 sampai dengan 2024," tegasnya.

Untuk diketahui, ruas jalan itu ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng dikerjakan di tahun 2021 ini.

Pewarta. : Asjian Barsel
Sumber.  : deni MK 

Posting Komentar

0 Komentar