Ticker

6/recent/ticker-posts

Para Tokoh Budha Bisa Menjadi Agen Moderasi Beragama

ekspostborneonews.online /// Palangka Raya, Tokoh agama merupakan unsur penting dalam merawat kerukunan intern dan antar umat beragama guna terciptanya rasa persatuan, persaudaraan, dan kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam kerangka NKRI. Peran tersebut semakin penting di tengah maraknya isu radikalisme, hoaks dan provokasi yang bertujuan memecah belah bangsa. Oleh karena itu, tokoh agama diharapkan menjadi agen moderasi beragama.

“Para tokoh Buddha memiliki peran penting sebagai agen moderasi beragama,” kata H Noor Fahmi, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah./01/22).

Noor Fahmi menjelaskan moderasi beragama merupakan program prioritas Kementerian Agama yang diangkat karena pemahaman dan pengamalan agama yang ekstrim berpotensi merusak kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, moderasi beragama ini merupakan upaya untuk mempertahankan tanah air yang plural.

Ia menggambarkan kerukunan umat beragama dengan moderasi beragama seperti berbagai umat dalam satu kedai dengan setiap minuman yang dipesan, meski berbeda mereka tidak saling memaksa atau merendahkan minuman satu sama lain tetapi menikmati minumannya masing-masing.

“Pemeluk agama dalam menjalankan ajarannya tidak harus menyalahkan ajaran pemeluk agama lain, tidak mengganggu pemeluk agama lain dalam menjalankan ajarannya, tetapi saling menghormati,” ujarnya.

“Perbedaan itu indah jika kita bisa mengelolanya. Mari kita semua jaga kerukunan agar ada persatuan, dan persaudaraan sebangsa kita dimulai dari unsur terkecil yaitu keluarga,” imbuhnya.

Kembalinya orang nomor satu di Kemenag Kalteng ini mengingatkan kita untuk waspada di era digital ini dengan penyebaran hoaks yang sangat meresahkan, memprovokasi, dan memecah belah.

Pesannya, tingkatkan literasi digital. Bijaksana di media sosial. Periksa dan periksa kembali atau konfirmasi kebenarannya kepada sumber/ahli yang terpercaya atau berkompeten. Jangan terprovokasi atau menjadi bagian dari penyebarannya.

Sekali lagi, dia berharap para tokoh agama menjadi agen kerukunan dan moderasi umat beragama. Ciptakan suasana sejuk dan damai, serta ikut serta dalam menangkal serangan siber yang mengandung muatan kebencian dan perpecahan yang dapat memecah belah dan merusak kerukunan karena jika bangsa ini mudah terpecah belah dengan domba maka akan mudah disusupi kepentingan asing.

“Menjaga persatuan bukan hanya tanggung jawab TNI Polri, tetapi juga masyarakat sipil secara bersama-sama,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Agama Buddha Afrika Tengah, Partiyem mengungkapkan kegiatan bertema `moderasi beragama sebagai perekat pemersatu bangsa` agar pengelola lembaga keagamaan Buddha menjadi agen moderasi keagamaan yang informatif, komunikatif, edukatif, dan motivatif dalam menyebarkan moderasi beragama kepada masyarakat. Buddhis di Jawa Tengah.

Kegiatan ini, kata Partiyem, telah dilakukan berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya dan telah menerapkan protokol kesehatan.

Selain tatap muka, materi juga disampaikan melalui online yaitu kebijakan moderasi beragama Kemenag oleh Direktur Pendidikan dan Agama Buddha Ditjen Bimas Buddha Supriadi, wawasan kebangsaan dan jati diri bangsa Indonesia oleh Korem 102 Panju Panjung Walikota Leo Darma Spautra, moderasi dalam pandangan agama buddha oleh Pandita Sutawijaya Hendry Gunawan Candra, dan konsep moderasi beragama dalam menjaga kerukunan di Kalteng oleh Ketua FKUB Kalteng H Bulkani. 

(Manghadiboy)





Posting Komentar

0 Komentar