ekspostborneonews.online /// Provinsi Kalteng Palangka Raya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, H. Noor Fahmi membuka secara resmi kegiatan evaluasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi Madrasah dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) bagi RA se-provinsi Kalimantan Tengah di Aula Hotel Batu Suli Internasional, Kamis (24/2/20222), malam.
Acara yang diselenggarakan oleh Bidang Pendidikan Madrasah selama 3 hari sejak tanggal 24 s.d 26 Februari 2022 tersebut diikuti sebanyak 80 peserta yang berasal dari Kasi Penmad, Kepala MAN, MTsN, Min dan KKRA dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah.
Kabid Pendidikan Madrasah sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan, Achmad Farichin dalam laporannya mengungkapkan seluruh peserta yang hadir diwajibkan untuk rapid test antigen sehingga acara dipastikan diikuti oleh peserta yang hasil antigennya negatif sesuai arahan dan anjuran pihak satgas covid-19.
Ditambahkan Farichin, acara tersebut terselenggara sesuai dengan program bidang penmad yang telah dianggarkan dari DIPA dan akan diisi oleh beberapa narasumber diantaranya oleh Anggota DPR RI dan Kejaksaan Negeri, serta juga internal dari Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Kalimantan Tengah.
Sementara itu diawal sambutan dan arahannya, Kakanwil Kemenag Kalteng, H. Noor Fahmi mengingatkan dan mengajak untuk masing-masing satker madrasah untuk segera merancang kegiatan dan juga ancang-ancang penarikan anggaran. Hal tersebut dikemukakan Kakanwil dalam forum untuk menindaklanjuti surat dari Menteri Agama RI yang diterima tertanggal 21 Februari lalu yang dimana salah satu poin yang ditekankan adalah penggunaan anggaran sudah harus mencapai 75 persen sebelum akhir Juni 2022.
"Diminta oleh Bapak Menteri Agama RI seperti itu, agar di akhir tahun nanti tidak kejar-kejaran anggaran" terang Kakanwil.
Lebih lanjut Kakanwil menyampaikan, agar para peserta yang hadir mengikuti Kegiatan Evaluasi BOS bagi Madrasah tersebut dalam pelaksanaan penggunaan dana BOS nantinya agar menerapkan 3T, yakni tepat waktu, tepat guna, dan tepat jumlah.
“Yang pertama tepat waktu, direncanakan awal maret dana BOS dan BOP sudah cair. Jika dana sudah cair, laporan SPJ nya harus diserahkan tepat waktu dengan menyesuaikan schedule atau jadwal yang sudah ada. Kumpulkan, sehingga tidak ada yang tertinggal karena ini merupakan tanggung jawab kita menggunakan anggaran negara” beber Kakanwil.
“Selanjutnya tepat guna, ini dimaksudkan tepat penggunaanya. Sesuaikan SPJ nya dengan petunjuk teknis yang telah ada, jangan melenceng dari peraturan yang ada. Dan yang terakhir tepat jumlah, sesuaikan by name dan by address. Sesuaikan data siswa dan jangan lupa untuk dimasukan dalam data EMIS. Jika tidak masuk dalam EMIS, bantuan tersebut tidak akan sampai” tutur Kakanwil.
Dalam pertemuan tersebut, Kakanwil juga mengajak agar para peserta yang hadir juga dapat bijak dalam bermedia sosial. Dirinya menghimbau, para ASN di Kementerian Agama harus bisa mencari informasi yang faktual, hal ini dimaksudkan untuk mengklarifikasi berita yang tidak valid keberadaannya.
“Hendaknya kita harus mendalami dan memahami setiap berita yang beredar, jangan mudah terprovokasi dan terpancing emosi” ungkap Kakanwil menutup.
Pewarta : Wahyudi
Sumber. : Ittung Handoyo
0 Komentar