Ticker

6/recent/ticker-posts

TALENTA :;Taman Legenda Cinta sang Burung Enggang, Begini Ceritanya.

Ekspostborneonews.onlie/// Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah (Kalteng). Alam yang indah yang wajar kita nikmati dan syukuri karena itu adalah alami yang diciptakan tuhan maha pencipta dan maha kuasa atas segala-segalanya.

Ibarata Tata seorang warga yang memiliki Taman Wisata buatannya sendiri dengan karyanya yang unik, dan diberinya nama Wisata TALENTA sebagai TAMAN  LEGENDA tentang Sejarah, Legenda atau Cerita tentang  Patung Buaya Kumbang Bernaung dan Burung Enggang yang  berada di desa Sanggu, Kab.Barsel-Kalteng

Adapun maksud dan tujuannya adalah, ingin mengingatkan sejarah atau legenda tentang budaya  para leluhur nenek moyang kita di masa lalu yang perlu dilestarikan generasi muda saat ini

Barata mengatakan,
" Kalau kita tidak membudayakannya atau mengingatkan sejarah atau legenda  itu bisa sirna, karena generasi masa kini mungkin banyak yang tidak tahu sejarah atau cerita tentang legenda budaya masa lalu yg punya nilai edukasi tinggi " Katanya,


Contoh
"Burung Enggang"
Tentang Burung Enggang yang selalu dikeramatkan Suku Dayak.
Enggang adalah salah satu burung langka dan unik yang dilindungi secara hukum di Indonesia,  Binatang ini lebih dikenal sebagai 

"burung  rangkong" konon disakralkan oleh masyarakat suku Dayak dengan alasan tertentu oleh Masyarakat Dayak. Hampir keseluruhan bagian tubuh enggang selalu disimbolkan dalam benda yang digunakan dalam keseharian masyarakat Dayak terutama dalam bentuk ornamen-ornamen khas dayak.  

Misalnya terdapat pada ukiran-ukiran di rumah adat, baju adat, bahkan tattoo di badan selalu melambangkan bentuk burung ini.
Burung enggang yg langka, besar dan indah serta memiliki paruh bertanduk ini  mempunyai karakter khas yang istimewa luar biasa.

Karakter Burung Enggang diyakini sebagai simbol kebesaran, Kesetiaan dan kemuliaan yang melambangkan budaya suku Dayak.
Dari beberapa refrensi yang diperoleh dan bersumber dari media online diperoleh gambaran Karakter sejati dari Burung Enggang all.sebagai berikut:

1.Burung Enggang Hanya Hinggap di pohon yg tinggi.
Kebiasaannya yang hinggap di tempat tinggi, terutama pada Pohon-pohon tinggi dan gunung-gunung adalah tempat favoritnya. 

Karena kebiasaan inilah masyarakat Dayak menyimbolkan burung paruh bertanduk ini layaknya sebagai pemimpin yg berani berada di tempat tertinggi.

2.Sosok Hewan yang Setia.
Burung enggang hidup berpasangan,tidak seperti jenis burung atau unggas lain yang selalu berkali-kali berganti pasangan, burung enggang hanya memiliki sepasang kekasih seumur hidup(monogami) sehingga  saat salah satunya mati, burung ini tidak akan kawin lagi. 

Kesetiaan ini juga terbukti saat sang enggang betina bertelur dan siap dierami serta menetas, maka enggang betina akan tinggal di lubang pohon yang sarangnya ditutupi lumpur sehingga  
hanya tersisa lubang sempit yang terlihat dari luar. Selama proses ini,sekitar hampir empat bulan lamanya, enggang jantan akan menemani enggang betina dengan setia dan memberikan makanan melalui lubang sempit tersebut.

Sehingga apabila sang jantan mati terbunuh oleh pemburu maka nasib sang betina dan anaknya pun akan mati kelaparan didalam sarang juga...akan hilang satu generasi dari sepasang burung enggang... 

Wah, sungguh tragis dan sangat mengharukan bukan? Karena inilah burung enggang dijadikan contoh masyarakat Dayak dalam menjalani kehidupan untuk senantiasa "setia" mengasihi dan mencintai pasangan hidupnya. Selain itu, juga untuk selalu rukun dalam bekerjasama  mengasuh anak mereka sehingga bisa menjadi seorang dayak yang  dewasa dan mandiri.

3.Suara Burung Enggang sangat keras di Pohon tinggi.
Burung  Enggang disebut hornbill dari bahasa Inggris ini pun memiliki suara sangat mencolok yang menggelegar. Suara yang dikeluarkan burung enggang biasanya merupakan tanda persiapan sebelum terbang. 

Suara yang keras ini dianggap simbol seorang pemimpin yang tegas dan berani menyatakan keberadaan dan kebenaran  ditengah masyarakat

4.Burung Enggang memiliki  Sayap Tebal dan Ekor panjang yang indah.
Bagian tubuh burung enggang yang juga dikagumi adalah bagian sayap dan ekor. Sayapnya yang tebal merupakan simbol dari pemimpin perkasa yang dapat melindungi rakyatnya. 

Saat dikepakkan, sayap enggang mengeluarkan bunyi yang khas bergemuruh.

5.Burung yang tidak Makan di Tanah.
Kebiasaan burung enggang yang juga unik adalah cara mereka makan. Burung pemakan buah-buahan serta hewan kecil ini tidak pernah mencari makanan di tanah seperti unggas lain. 

Mereka mencari mangsanya dari batang atau cabang pohon. Burung Enggang ini biasa memakan buah ara, palem, dan beringin. Selain itu, mereka juga biasa memangsa tikus, kadal, dan burung kecil yang berada di atas pohon.
Hal ini melambangkan burung enggang tidak mengganggu hak orang lain dan wilayah orang lain.
Itulah hal penting yang membuat burung enggang amat dihormati oleh Suku Dayak. 

Namun sayangnya, Penebangan pohon secara liar dan perburuan burung  enggang kian membuat burung kebanggaan ini sulit lagi ditemui dan terancam punah," Semoga saja ke depannya, banyak masyarakat yang sadar dan turut menjaga kelestarian alam dan terutama burung enggang sebagai sang panglima burung,
" akhirnya ucapnya Barata. 

Selanjutnya Menurut informasi yg diperoleh dari literatur kalau 
Sistem pencernaan burung enggang memungkinkan biji-bijian itu bertahan satu jam. Dalam kurun waktu tersebut, enggang mampu menjelajahi hutan yang luas. Saat itulah enggang membuang kotoran sekaligus menjatuhkan biji-bijian yang kelak menjadi tumbuhan.

" Proses memencarkan biji bijian oleh burung enggang inilah yang membantu regenerasi hutan,” tutur salah seorang pemerhati lingkungan. 
Barata menambahkan," Bila enggang tidak ikut andil memencarkan biji-bijian, maka benih hanya akan menumpuk di sekitar pohon tersebut saja,
" Demikian Barata bersama istrinya menutup pembicaraan kepada awak media Ekpbnws, Minggu (20/2/2022).

Pewarta : Assjian
Sumber : Barata Pemilik Taman Wisata.

Posting Komentar

0 Komentar