Ticker

6/recent/ticker-posts

DPD AWPI dan SMSI Siap Melangkah Bersama Membangun Kalteng.

ekspostborneonews.online /// Provinsi Kalteng, Pengurus DPD Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia ( AWPI ) Kalteng hadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) SMSI ke - 5 dan sekaligus dialog lintas generasi Pers bertempat di Aula Muhammadiyah kota Palangka Raya provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (9/3/2022) kemarin.

Dalam sambutanya ketua SMSI Kalteng H. Sutransyah mengatakan, kegiatan ini merupakan satu dari rangkaian acara peringatan HUT ke-5 SMSI pada momen evaluasi dan koreksi kiprah organisasi SMSI ini.

“Kami juga mencoba membuat suatu kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat khususnya rekan-rekan jurnalis muda maupun calon-calon jurnalis dari adik-adik mahasiswa dan pelajar yang hadir di kegiatan ini,” kata Sutransyah.

Senada yang disampaikan Ketua DPD Asosiasi Wartawan Profesinal Indonesia ( AWPI) Hadriansyah yang sering disapa Manghadiboy mengucapkan terlebih dulu ' Selamat dan Sukses di Ulang Tahun SMSI Kalteng Ke 5 Tahun 2022.

Ketua DPD AWPI Kalteng menuturkan membangun Kalteng adalah kewajiban kita sebagai masyarakat Kalteng di bumi Tambun Bungai ini, langka kami bersama SMSI sama sama memikirkan para generasi penerus di dua Organisasi Pers dan organisasi Media dimana kami saling tukar pikiran.

"Dijaman semua serba digital ini kita harus mampu bersaing yang sehat dan kita siap membina para generasi muda yang ada niat untuk menjadi jurnalis muda  serta membina kwalamuda/ Melinial untuk bisa berorganisasi di dunia Pers,  Kerna bedo Lo!  Organisasi Masyarakat ( Ormas) dan Organisasi Pers, Kami juga dari AWPI siap membantu SMSI untuk masuk Khusus Media media lokal  terdaftar di SMSI.
Sementara ini media yang ikut di AWPI Kalteng ada 34 Media terdiri dari media lokal dan Nasional yang memiliki sah berbadan hukum dan HAM." Tutur Hadriansyah/ Manghadiboy 

"Melangkah Bersama Membangun Kalimantan Tengah".

Ditempat yang sama wartawan senior Kalteng Abdul Majid membagikan pengalamannya bagaimana perjalanan menjadi seorang Jurnalis sejak tahun 1973. Menurutnya saat awal menjadi wartawan, banyak tantangan yang harus dihadapinya.

“Saat itu media tidak merdeka seperti saat ini, saya beberapa kali berhadapan dengan pejabat yang tidak senang dikritik, padahal tugas seorang jurnalis adalah sebagai kontrol sosial,” tuturnya.

Lebih lanjut Abdul Majid dengan hadirnya era digitalisasi seperti saat ini sangat mempermudah dan mempercepat masyarakat dalam mendapatkan informasi. “Pers itu hakikatnya untuk masyarakat, Pers itu untuk masyarakat, bukan untuk pemerintah.

Pewarta. : Tim /Rahmadi MB

Posting Komentar

0 Komentar