Ticker

6/recent/ticker-posts

Pembangunan infrastruktur Di Barsel Terancam Gagal Ini Penyebabnya

ekspostborneonews.online /// Buntok - Proyek pembangunan pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah (Kalteng), bisa terancam gagal akibat Izin Usaha Pertambangan (IUP) galian C pasir karena masa berlakunya habis. Oleh sebab itulah material pasir di Barsel menjadi kosong, sementara proyek pemerintah setempat sebagian sudah jalan oleh rekanan (Kontraktor), dan penyedia jasa untuk melakukan pekerjaan infrastruktur pembangunan. 

Kami dari Dinas PUPR Barsel, kemaren lakukan kegiatan di beberapa titik yang terkendala sangat memperhatinkan adalah pasir. Kita ketahui ada beberapa titik untuk pengambilan pasir, namun disana mereka tidak ada lagi yang kerja. 

"Memang mereka tidak operasional karena izin usaha mereka mati, " kata Dr Ita Minarni kepada media ini Selasa (27/9/2022). 

Meski demikian Kadis PUPR Barsel Dr. Ita Minarni menambahkan, Bahwa kalau mereka tetap berupaya berharap kepada 
Pemerintah Provinsi semoga bisa mengambil satu langkah kebijakan untuk mempercepat proses perizin itu. Bahwa kami dari DPUPR terkait sektor bidang pembangunan sangat terhambat. Ini sangat berdampak pada pembangunan, bahkan beberapa kegiatan kita sekarang belum bisa bergerak. 

"Ini masih ada sekitar 50% (lima puluh persen) yang belum bisa jalan, ini sangat dirasakan sekali dampaknya bagi kami di Dinas PUPR ini, alangkah sayangnya anggaran kami yang sudah di anggarkan sehingga tidak bisa jalan gara - gara pasir, ya pemerintah buka sedikitlah mata untuk melihat sisi pembangunan kami atau penyedia jasa jangan sampai terhambat gara - gara kekosongan material pasir ini, " keluh Ita. 

Karena memang satu barisan ini kosong, bahkan ada beberapa kegiatan dan penyedia jasa sekarang terhenti, dan mereka melapor ke kita bahwa tidak bisa berlanjut karena pasir kosong. Ada beberapa langkah yang bisa kita ambil pasir di daerah Kaluwa, tetapi speknya berbeda. 
Apalagi penyerapan anggaran kemajuan pekerjaan dan pertanggungjawaban kami diakhir kegiatan karena waktu selalu berputar semetara kegiatan tidak bisa berjalan. 

"Ini sangat berpengaruh dengan penyerapan anggaran kami, dan kemajuan kegiatan tim skedul yang kemaren harus bulan sekian sudah sekian persen, semetara ini semua tersendat, " ujarnya. 

Apalagi kita ada kenaikan BBM, akibat itu material  naik semua, tapi itu sudah resiko tetapi kalau ada bahannya masih bisa kita atasi. 

"Tapi bahannya yang tidak ada bagaimana bisa jalan, " Pungkas Ita Minarni. 

Pewarta : Assjian
Sumber : Dr. Ita Minarni.

Posting Komentar

0 Komentar