Ekspostbnews.com II Politik - Pesta Demokrasi menghitung hari lagi untuk merebut kursi DPRD Kalteng Partai Nasdem muncul calon legislatif baru dari milinial ikut berkancah di dunia Politik caleq itu bernama Jhondri Fransisco nomor urut 4 calon DPRD Kalteng menyatakan siap bertarung pada Pemilu Legislatif tahun 2024 dari Daerah Pemilihan I yang meliputi Kota Palangka Raya, Gunung Mas dan Katingan, Jhondri Fransisco mengaku tak punya program atau janji politik muluk dengan peserta pemilih.
Politisi Nasdem ini justru menyatakan hanya siap memperjuangkan aspirasi atau program warga pedesaan, “seperti bidang ekonomi, sumber daya manusia dan infrastruktur lainnnya”, ujarnya saat dibincang oleh awak media Rabu (16/1).
Diakuinya, selaku caleg baru, ia tidak mengetahui apa saja kebutuhan warga, sehingga pihaknya menyatakan tak punya program, Sebab program pembangunan ada di daerah masing-masing.
Caleg hanya memperjuangkan dah menyetujui anggarannya, serta mengawasinya. “Silakan warga ajukan proposalnya, dan yang mengerjakannya juga warga” ucapnya
Tetapi untuk jangka pendek ada beberapa hal yang akan diperjuangkan seperti penerangan, dan jalan yang belum di aspal di Kota Tumbang Samba, padahal kota tersebut salah satu kota tertua di Kalimantan. Demikian juga penerangan listrik dari PLN, agar segera masuk.
Disebutkan program rakyat itu setiap tahunnya diperjuangkan melalui musyarawah perencanaan desa, “maka itulah yang harus diperjuangkan agar bisa terealisasi, bukan program kita”, paparnya
Harapannya dengan listrik masuk, warga bisa menonton televisi guna menambah wawasannya terkait masalah hukum, pertanian, budaya maupun ekonomi.
Terkait kesiapan dilapangan, dijelaskan ia mengaku agak berbeda dibanding caleg lainnnya. Bila turun ke calon pemilih, Jhondri mengaku menanti undangan dari masyarakat desa.
Dan daerah yang telah di kunjunginya, antara lain Tumbang Jutuh dan sejumlah desa di Katingan. Selain itu bersama Caleg Kota Palangka Raya Lovina Tampubolon di Dapil III mendorong keunggulan daerah.
Seperti mana daerah yang disebut daerah pariwisata, daerah pendidikan, mana daerah pertanian, maupun klaster lainnnya. “Selama ini hal itu belum terlihat nyata” imbuhnya.
Publikasi. : manghadiboy
0 Komentar