Cegah Pencemaran Sungai, Edukasi Dini Pada Murid SD Makna Air
Ekspostborneonews com // Pangkalan Bun - Keseriusan Balai Wilayah Sungai dalam mengedukasi masyarakat tidak hanya dikalangan orang dewasa, tetapi juga di kalangan anak-anak Siswa-Siswi dilaksanakan yang kedua kalinya di Pangkalan Bun selama 2 hari sejak tanggal 7 dan 8 Juni 2024 yang mana sebelumnya dilaksanakan di Palangka Raya tahun 2023.
Ada 10 sekolah yang mendapatkan kesempatan dalam mengikuti kegiatan Sekolah Sungai, perwakilan setiap sekolah ada 5 orang anak dan 1 orang guru. Sekolah tersebut adalah SD Negeri 1 Sidorejo, SD Negeri 5 Mandorejo, SD Negeri 2 Mendawai, SD Negeri 2 Mendawai seberang, SD Negeri 1 raja seberang, SD Negeri 1 raja 4, SD Negeri 2 Baru, SD Negeri 1 pasir panjang, SD Negeri 1 Baru, SD Negeri 3 Baru.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah mengedukasi generasi muda sedini mungkin untuk lebih mencintai sungai, karena kegiatan sekolah sungai ini mempelajari mengenai seluk beluk sungai dengan segala aspeknya, karena tidak dipungkiri provinsi kalimantan tengah terdapat banyak sungai besar maupun sungai kecil.
Tema kegiatan ini adalah membangkitkan semangat generasi muda untuk melestarikan alam terutama sungai. Maka tema acara hari ini yaitu “Sungai Sumber Kehidupan, Mari Kita Jaga” dalam Laporan Pak MARIHOT PASARIBU, ST selaku Ketua Panitia. Kegiatan ini di Ballroom Brits Hotel Kota Pangkalan Bun pada hari Jumat, 07 Juni 2024 dan dilanjutkan dengan Kunjungan Lapangan pada hari Sabtu, 08 Juni 2024, dengan waktu pelaksanaan selama 2 (dua) hari.
Luar biasa antusias para pelajar ini, mereka sudah mendapatkan ilmu sebelumnya baik dari rumah, sekolah, dan teknologi yang sering mereka gunakan, mereka adalah generasi Alpha yang berinteraksi dengan teknologi, sesuai dengan zamannya.
Para siswa sangat pintar karena selama kegiatan mereka aktif bertanya, menjawab pertanyaan dari kami pemateri dan mereka juga pintar dalam memilah sampah mulai dari organik maupun non organik maupun yang tidak dapat terurai. Kunjungan lapangan anak-anak diminta memilah sampah yang dapat terurai 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 100 tahun, 200 tahun dan 450 tahun. Begitu yang disampaikan oleh Novrianti, ST.,MT selaku dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan pengamat lingkungan yang menjadi pemateri dalam kegiatan Sekolah Sungai.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Pak Ferry Syahrizal, ST, MT dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada 2 narasumber kita yaitu Ibu Novrianti, ST.,MT dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan Ibu Riethma Yustiningtias, S.Hut Pengawas Yayasan Borneo Nature Foundation Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah.
Data dari KLHK: Rekapan data tahun 2020 kerusakan sungai-sungai di Indonesia kondisi cemar berat dari 564 titik itu ada 59% tercemar berat. Tercemar sedang itu 26,6%, terus cemar ringan 8,9 %, maka dengan kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sungai di sekitar kita. Kami berharap setelah dilakukannya Kegiatan Sekolah Sungai ini dapat membantu dan meningkatkan peran serta generasi muda dalam pengelolaan daerah aliran sungai dengan baik dimulai sedini mungkin dari peserta-peserta yang hadir pada hari ini yakni tingkat sekolah dasar.
Dihadiri langsung oleh Pak Cahyo Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Barat yang memberikan sambutannya bahwa kegiatan GEGKA yaitu melestarikan sungai, membantu peran serta sedini mungkin sejak dari sekolah dasar untuk mencintai sungai. Saat ini 62% anak-anak terjadi Kuropas karena tidak makan sayur dan ikan, karena mudah terserang penyakit, sering pada saat apel anak-anak pingsan. Edukasi ini sangat penting untuk mengajarkan anak-anak tidak membuang sampah di Sungai dan semoga dapat dilaksanakan kegiatan ini kedepannya di Kab. Kobar dengan mengundang lebih banyak siswa di daerah dan kecamatan Kobar.
Para siswa juga sangat antusias diajak menanam di rumah Betang Pasir Panjang. Dimana ada 11 bibit pohon, yang diberikan secara simbolis dari BWS Kal II kepada Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan ditanam bersama, 10 pohon lainnya ditanam oleh para peserta (siswa-siswi Sekolah Dasar).
Kesan yang diberikan pendamping sangat positif, bu Titi dari SDN 1 Baru menyampaikan syukur Alhamdulillah luar biasa ibu, kegiatan ini Mengubah mindset anak-anak agar dapat menjaga lingkungan terutama yang berada di pinggiran sungai. Agar sungai-sungai khususnya di pulau Kalimantan dapat terjaga dan terlestarikan untuk generasi mendatang. semangat ibu-ibu pemateri, semoga suatu saat nanti dapat kembali mengadakan aktivitas yang luar biasa ini di kobar dan dapat merangkul lebih banyak anak-anak generasi muda. Untuk peduli dan cinta lingkungan untuk keberlangsungan hidup manusia, hewan, tumbuhan dan alam semesta.
Kegiatan ini ditutup oleh Kepala Balai yang diwakili oleh Pak Peterson, ST.,MT, beliau menyampaikan keperdulian dimulai dari kita, karena Sungai di Kalimantan Tengah luas maka kita wajib menyadari dan bersama-sama untuk membuang sampah pada tempatnya, ilmu yang didapatkan untuk dapat ditularkan dan diterapkan terutama diharapkan bapak/ibu pendamping untuk dapt meneruskan dan menerapkan di sekolah masing-masing. Kegiatan ini ditutup dengan Pantun
Tengah kota ada bundaran di Kota Pangkalan Bun
Jalan bercabang jumlahnya delapan
Jaga sungai dari pencemaran
Agar tak ganggu pencemaran
( Satriawati )
0 Komentar