UMPR MEMBERIKAN EDUKASI SEKOLAH SUNGAI, INI KATA DOSEN NOVRIANTI
Ekspostborneonews com // Pangkalan Bun - Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan Sekolah Sungai di Pangkalan Bun Kab. Kobar selama 2 hari di Brits Hotel Pangkalan Bun dengan mengundang ada 10 sekolah yang mengikuti kegiatan Sekolah Sungai, perwakilan setiap sekolah ada 5 orang anak dan 1 orang guru. Sekolah tersebut adalah SD Negeri 1 Sidorejo, SD Negeri 5 Mandorejo, SD Negeri 2 Mendawai, SD Negeri 2 Mendawai seberang, SD Negeri 1 raja seberang, SD Negeri 1 raja 4, SD Negeri 2 Baru, SD Negeri 1 pasir panjang, SD Negeri 1 Baru, SD Negeri 3 Baru.
Sebagai pemerhati lingkungan dan Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Novrianti, ST.,MT memberikan edukasi kepada para pelajar yang di dampingi oleh guru dalam kegiatan tersebut. Novrianti, ST.,MT menjelaskan apa maksud dan tujuan dari Sekolah Sungai, bagaimana menjaga sungai, cara memilah sampah, dan apa yang terjadi apabila sungai tidak dijaga dan dirawat. 7+8 /6/24
Luar biasa antusias para pelajar ini, mereka sudah mendapatkan ilmu sebelumnya baik dari rumah, sekolah, dan teknologi yang sering mereka gunakan, mereka adalah generasi Alpha yang berinteraksi dengan teknologi, sesuai dengan zamannya. Para siswa sangat pintar karena selama kegiatan mereka aktif bertanya, menjawab pertanyaan dari kami pemateri dan mereka juga pintar dalam memilah sampah mulai dari organik maupun non organik maupun yang tidak dapat terurai. Kunjungan lapangan anak-anak diminta memilah sampah yang dapat terurai 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 100 tahun, 200 tahun dan 450 tahun. Begitu yang disampaikan oleh Novrianti, ST.,MT selaku dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan pengamat lingkungan yang menjadi pemateri dalam kegiatan Sekolah Sungai.
Ada 2 pemateri yaitu Ibu Novrianti, ST.,MT dan Ibu Riethma Yustiningtias, S.Hut yang mengisi kegiatan Sekolah Sungai dalam sambutan Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Pak Ferry Syahrizal, ST, MT. Data dari KLHK: Rekapan data tahun 2020 kerusakan sungai-sungai di Indonesia kondisi cemar berat dari 564 titik itu ada 59% tercemar berat. Tercemar sedang itu 26,6%, terus cemar ringan 8,9 %, maka dengan kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sungai di sekitar kita. Kami berharap setelah dilakukannya Kegiatan Sekolah Sungai ini dapat membantu dan meningkatkan peran serta generasi muda dalam pengelolaan daerah aliran sungai dengan baik dimulai sedini mungkin dari peserta-peserta yang hadir pada hari ini yakni tingkat sekolah dasar.
"Edukasi seperti ini sangat penting sekali tidak hanya satu kali tetapi selalu dilakukan terutama untuk generasi muda sedini mungkin untuk lebih mencintai sungai, karena kegiatan sekolah sungai ini mempelajari mengenai seluk beluk sungai dengan segala aspeknya, karena tidak dipungkiri Provinsi Kalimantan Tengah terdapat banyak sungai besar maupun sungai kecil. Tema kegiatan ini adalah membangkitkan semangat generasi muda untuk melestarikan alam terutama sungai. Begitu menurut Pak MARIHOT PASARIBU, ST selaku Ketua Panitia.
Peserta dari salah satu sekolah menyampaikan terimakasih atas edukasi yang diberikan kepada mereka untuk menambah ilmu, "tutur Novrianti
Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup 5 Juni 2024.
( Satriawati)
0 Komentar