Ticker

6/recent/ticker-posts



Hampukah Pemkab Bartim Mendongkrak Ekonomi Harga Karet Anjlok


Ekspostborneonews.com // Barito Timur Kalimantan Tengah - Harga Karet Meroket Turun, Mantan Ketua HKTI ingatkan Realisasi Janji  Rombongan  Pejabat yang Studi Banding Ke Pontianak Untuk Tingkatkan Bokar

Harga Karet  Bartim Anjlok, Saat ini harga Pengepul di Bartim  rata-rata sudah  dibawah Rp 8000,- hanya sedikit yang diatas harga tersebut. 

Siffu Herdiman, warga Desa Lenggang mengatakan, Harga Karet Bartim Anjlok dari Rp. 13.000,- menjadi Rp. 8000,-, bahkan  Aris  Supriyono  warga Desa Sumur menyampaikan saat ini harga diwilayahnya hanya berkisar Rp. 6000,- - Rp. 7000,- saja, begitu juga dari beberapa warga lainnya menyampaikan hal yang sama kepada awak media  melalui chat  WhatsApp.



Pengamat Ekonomi, Dwi JM, SE mengatakan kepada awak media melalui saluran telepon WhatsApp, Sabtu, 12 April 2025, anjloknya  harga karena harga  Karet Alam di SGX SICOM juga  mengalami penurunan drastis. Sejak 8 April 2025, Harga Karet Kering di SGX SICOM  dengan Kadar 100% ditutup dengan harga  Rp. 26.884 perkg atau Us Cent 163.1. Padahal sebelumnya hingga akhir Maret 2025, harga masih dikisaran Rp. 32.846,- perkg atau Us Cent 199.6

Selanjutnya untuk harga Karet Kering dengan Kadar 70% Rp. 18.819 perkg, Kadar 60% Rp. 16.130,- perkg-, Kadar 50% Rp. 13.442,-, perkg, Kadar 40% Rp. 10.754,- perkg dan Kadar 30% Rp. 8.065,- perkg, kata Dwi

Lebih lanjut Dwi mengatakan, SGX SICOM merupakan salah satu komoditas utama di Asia  yang menjadi barometer kondisi pasar global untuk perdagangan karet alam.

Menurut Dwi, jika harga karet alam di Bartim saat ini berada antara level  6000, 7000 dan dan 8000 rupiah, maka produksi  Kadar Karet Keringnya berada dilevel dibawah 60%. Ditengah situasi ketidakstabilan harga karet, maka untuk menjaga kesejahteraan petani karet secara berkelanjutan yang harus  diupayakan sesegera mungkin  adalah bagaimana meningkatkan prosentase Kadar Karet Keringnya.

Mantan Ketua HKTI Bartim, Marinus yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Jaweten Kecamatan Dusun Timur, Sabtu, 12 April 1925  mengatakan, sejak dulu harga karet tidak pernah stabil karena  tergantung harga pasar dunia dan harga karet juga dipengaruhi persentase Kadar mutunya.

Seanjlok-anjloknya harga karet jika petani mampu meningkatkan kualitas Kadar mutunya  diatas 80%, maka petani karet masih bisa bernafas, ucap Marinus.

Saya ingin bertanya sekaligus  mengingatkan,   mana janji rombongan para pejabat atas nama Tim Ekonomi Kerakyatan yang akan merealisasi hasil dari rangkaian kegiatan-kegiatan studi  banding  untuk meningkatkan Mutu  Bahan Olah Karet atau BOKAR dan pemasaran?,  Salah satu rangkaian kegiatan studi banding itu adalah ke Pontianak Kalbar, Pebruari 2022 lalu, tanya Marinus. Jawabnya belum ada.

Yang lalu biarlah berlalu, namun kita berharap kepada Pemkab Bartim periode saat ini tidak perlu banyak program untuk petani karet, cukup bagaimana nanti, pertama  mendampingi Koperasi-Koperasi Merah Putih di Desa yang akan segera terbentuk, untuk menampung dan mengelola hasil karet alam petani, kedua  bagaimana koperasi ini nanti dapat bekerja sama dengan pabrik-pabrik karet dan ketiga  bagaimana peran Pemkab Bartim melakukan  upaya-upaya  meningkatkan Standart Mutu Bahan Olah Karet (BOKAR) untuk petani  agar tidak hanya menjadi slogan seperti sebelum-sebelumnya, tegas Marinus.

Saya juga  menginisiasi, koperasi  merah putih ini nanti juga akan membentuk kelompok tani karet untuk mengawasi Bokar itu, sehingga para petani karet dapat menjamin mutu karet olahannya, dan ketika ada anggota kelompok petani karet curang terkait mutunya maka segera di beri sangsi atau di keluarkan  dari anggota kelompok petani karet tersebut, tutup Marinus 

Pewarta. : Yan
PT Media Borneo Mandiri 

Posting Komentar

0 Komentar