Ticker

6/recent/ticker-posts

Sanggar Ranu Mareh Kenapa Tidak Hadir Saat Absen Festival Isen Mulang Tahun  2025...???


Ekspostborneonews.com // 
Buntok - Tarian Tradisional budaya Dayak Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Sanggar Ranu Mareh yang dipimpin Kutus selaku ketua Organisasi Yayasan Sanggar Budaya Dayak Barsel berdiri sejak tahun 1976, ber-anggota lebih dari 800 orang.

Saat awak media ini mengkonfirmasi Kutus melalui telepon terkait ketidak hadiran Organisasi Sanggar Ranu Mareh. Apa alasan tidak ikut hadir saat Festival Isen Mulang tahun 2025....???

Jawab Kutus. "Organisasi kami tidak bisa ikut serta hadir dalam acara tersebut dengan alasan ada beberapa hal yang tidak dipenuhi dari Kepala Disporabudporapar Kabupaten Barsel Dr. Manat Simanjuntak, M.Pd," Jawab Kutus dengan tegas.

Pertama : Memang ada surat dari Disbudporapar kab. Barsel meminta kami mengisi karnaval budaya Isen Mulang, dan surat itu kami bahas dalam musyawarah menghasilkan beberapa kesepakatan.


1. Mengikuti tapi tidak menampilkan hanya asal-asalan.
2. Harus menampilkan seni, tradisi, budaya dan kekayaan potensi daerah contohnya Rotan, nanas, dan lain-lain dari Barito selatan yang dikemas khusus sebagai property.
3. Gerobak khusus replika buah nanas bisa terbuka dan tertutup tempat ratu Wadian Dadas dan raja Wadian Bawo.

4. Gerobak pelaminan gunung perak dibuat khusus .
5. Sewa mobil Rp 400,000,- per- hari 4 buah untuk angkutan tim 30 orang dan property lansung sopir dan minyak.
6. Meminta uang saku Seperti DPA Rp 750.000 per orang untuk personil tampil biasa, Rp 1 juta untuk 10 orang yang mampu atraksi khusus mandi bara Api, atraksi Mandau dan berguling diduri.

7. Makan minum dijalan Buntok - palangka Raya ,( PP ) untuk 30 orang.
8. Akomodasi dan konsumsi selama 3 hari di Palangka Raya minta ditanggung panita. FBIM  kab. Barsel.
Itu lah hasil keputusan musyawarah kami.

"Jadi saya selaku ketua tidak bisa otoriter membuat keputusan sendiri dalam organisasi apalagi menyangkut uang, lihat organisasi group Band dan lain-lain jarang bertahan sampai 10 tahun, kalau yayasan Sanggar budaya sudah 50 tahun bertahan sampai sekarang, walaupun kami pengurus semua kurang pendidikan, " Jelas Kutus menambahkan.

"Hasil itu saya sampaikan melalui  surat balasan kepada kepala Disbudporapar Kabupaten Barsel Dr. Manat Simanjuntak, M.Pd, tetapi sampai sekarang tidak ada balasan menerima atau menolak, mungkin merasa mahalkah atau ada alternatif lain yang diinginkan mereka sewa dengan biaya murah, " Ujar Kutus.

Selanjutnya Kutus memberikan contoh. "Ada banyak disewa orang dari kabupaten lain, seperti karungut, dari pemain musik, penari latar, vokalis,  lagu daerah, melukis, tapi sangat disayangkan dibiayai oleh anggaran dana dari Barsel," ucapnya.

Kedua. Kami tidak mungkin berangkat dengan dana pribadi, namun hanya satu permintaan kami. "Jangan coba-coba membuat SPJ karnaval sebab nama di SK Bupati itu adalah nama kami,
sebabnya karena tidak ada balasan surat kami  dari Kepala Disporabudporapar Kabupaten Barsel Dr. Manat Simanjuntak, M.Pd, sehingga kami tidak bisa ikut hadir dalam Festival budaya Isen Mulang dimaksud, " Tegas Kutus, simis saat di konfirmasi melalui telepon sekitar jam 21:47. Wib. Jum'at (16/5/2025) malam.


Selanjutnya Kutus menambahkan bahwa bukan hanya organisasi Ranu Mareh saja yang tidak ikut adir. Tetapi ada juga organisasi  yang tidak ikut hadir yaitu.

"Organisasi kesenian tari Pesisir dari Kelurahan Pendang Kecamatan Dusun Utara ada 20 orang anggotanya, sedangkan organisasi tari Pedalaman dari Kelurahan Mangkatib Kecamatan Dusun Hilir ada 20 orang anggota, tim karnaval 42 orang sesuai SK Bupati Barsel, jadi jumlah anggota yang tidak ikut hadir 82 orang," Demikian tutup Kutus.


Pewarta: H. Assjian.
PT Media Borneo Mandiri 

Posting Komentar

0 Komentar